Wednesday, March 27, 2013

Act locally, think selow-ly

"Korporasi Asing Terus Lakukan Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia"
"Pemasok APP Masih Babat Hutan Alam dan Gambut Dalam Kalbar"
- Sumber : http://www.mongabay.co.id -
Hutan terus dibabat. Bukan main-main banyaknya. Diambil kayunya, tambangnya, tanahnya, atau di ekspansi dengan tanaman produksi tertentu demi memenuhi permintaan pasar dunia. Seperti yang dikutip dari situs mongabai.co.id:
"Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Jukka Miettinen tahun 2011 silam, hutan di Indonesia sudah musnah sekitar 8,8 juta hektar dalam jangka waktu satu dekade antara tahun 2000 hingga 2010. Hilangnya hutan Indonesia, salah satunya adalah akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit. Saat ini, perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah mencapai 9 juta hektar dari 13 juta hektar yang ada di seluruh dunia, atau sekitar 75% perkebunan sawit dunia."
Ini krisis! Sungguh! Hutan adalah produsen oksigen yang kita butuhkan untuk bernafas, pengendali air dikala musim hujan, dan sejuta manfaat lainnya yang membuat manusia dapat terus hidup di bumi. Tapi teriakan protes selalu kalah kencang oleh deru mesin produksi, kalah tajam dibanding gergaji mesin, kalah modal dibanding pedagang minyak kelapa sawit, dan kalah semangat dibanding semangat para pejabat korup yang ingin makin kaya.
Sembari khawatir, mari kita turut menyumbang secuil perbaikan bagi bumi dengan menanam di mana pun. Di teras kosan, teras rumah, teras kantor, di mana pun lah. Kalau berani di teras menteri kehutanan dan rumah presiden.
Dan menanam itu mudah! Kalau tidak ada lahan, gunting bekas botol air mineral ukuran 1,5 lt, atau beli polibag (5000 dapat 10), atau beli pot (3000-10.000/ buah), atau cari bekas ember atau kaleng cat, atau apapun yang sekiranya bisa menampung tanah. Kalau tidak ada lahan untuk menaruh wadah tanaman, buat gantungannya. Tanam bibit pohon atau tebar biji di atasnya. Bisa biji cabai, jahe, kunyit, nangka, rambutan, atau apapun yang tersedia di sekitar kita. Siram dan bantu mereka untuk terus tumbuh. Kalau tanaman dalam wadah sekiranya sudah terlalu besar, pindahkan ke tempat yang lebih besar.
Jika setiap orang punya kebun pribadi, mudah-mudahan kebun itu bisa jadi produsen oksigen pribadi kita kalau hutan sudah benar-benar gundul licin nanti.

No comments:

Post a Comment