Tuesday, April 30, 2013

Talk Less Do Re Mon

Ceritanya sekarang lagi jadi pekerja lepas di suatu perusahaan media yahud. Kerjaannya kadang rasanya lucu, kadang rasanya ngapain sih ngerjain beginian. haha. Sekarang jam 5, masih satu jam dari jam pulang kerja. Kalau kata orang modern, kita harus efektif memanfaatkan waktu. Tidak efektif sama dengan tidak produktif, tidak produktif sama dengan kere. Jadi, saya mau ngapain ya. Kalau demi efektifitas memanfaatkan waktu, bengong tentu bukan pilihan yang tepat dalam mengisi waktu jeda 1 jam menuju pulang kerja ini. Karena walaupun saya secara kontinyu bengong, dan yang dilakukan kontinyu itu biasanya membuahkan keahlian, tetap aja gak ada perusahaan yang butuh ahli bengong. Selain bengong, mikirin masa depan, mikirin orang tua, mikirin kenaikan bbm, mikirin anak jalanan yang susah makan juga gak bisa jadi pilihan. Karena ekspresi orang, atau kayaknya saya aja, kalau lagi mikir kayaknya susah banget dibedain sama lagi bengong. Jadi, kegiatan berfikir bisa jadi termasuk jenis kegiatan yang dianggap tidak produktif di era emak-emak tukang sayur juga melek teknologi seperti sekarang ini. Nih liat nih buktinya kalo emak-emak tukang sayur udah melek teknologi.
Hihihi. Balik lagi ke soal mikir. Bukannya saya sok banyak mikir. Saya termasuk orang yang jarang mikir karena dibiasain talk less do more dari kecil. Alias, udah lakuin aja apa yang mama perintah, gak usah banyak tanya, apalagi ngebantah, dosa tau! Padahal bukannya bertanya itu upaya untuk mendapatkan jawaban dari ketidak-tahuan, atau tidak mengerti nya saya akan suatu hal. Dan upaya untuk tahu atau mengerti sesuatu itu kegiatan berfikir kan. Karena tidak boleh tanya, jadi tak ada diskusi, yang ada perintah yang gak boleh dipikirin. Membantah akhirnya jadi ajakan untuk berdiskusi, yang diungkapkan untuk menggedor ruang diskusi yang ditutup rapat atas nama kesantunan. Yah, pokoknya begitulah. Eh, sudah jam 6 lewat 10 menit. Saya mau pulang. ihiy.

No comments:

Post a Comment